Saturday, November 26, 2011

Serial Status Hari Guru


#1
Ini hari guru tohh!! Apa saya termasuk y? NUPTK sih sudah di tangan. Tapi karena belum bisa mengajarkan banyak hal malu saya dibilang guru.

#2
Masa-masa SMP itu masa yang akan kalian kenang terus. Coba Reza yang mirip Teddy Syah baca halaman sekian buku PLKJ. (Kenangan Bu Guru PLKJ SMP N 166 Jagakarsa)

#3
Ada yang disebut mantan murid. Saat si guru melihat anak didiknya telah beranjak dewasa dan mempunyai ilmu yang melebihi dirinya. Tapi gak ada istilah mantan guru. Sesederhana pun guru tersebut mengajar itulah bangunan ilmu dan kepribadian diri kita.
Semoga semua guru saya senantiasa dalam lindungan dan kasih sayang Allah swt. Love you all full..

#4
Untuk mendapatkan akreditasi A, setiap sekolah -salah satunya- harus menerapkan nilai Kriteria Kelulusan minimal (KKM) sebesar 75 untuk MP yg diajarkan. Untuk mendapatkan nilai tersebut para guru dipaksa untuk menurunkan tingkat kesukaran soal dalam ujian dan remedial. Tak jarang bahkan rekayasa nilai dan contekan saat ujian. Martabatmu guru dirusak oleh sistem.

#5
”Aththoriqotu ahammu minal maddah, wal ustadz ahammu minaththoriqoh, wa ruhul ustadz ahammu min kulli syaiin.”
Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan ruh (semangat) guru lebih penting dari semua itu.

#6
Ketakutan tidak naik kelas ternyata bukan hanya pada murid, melainkan orang tua, kepala sekolah, Dinas Pendidikan, Walikota/Bupati, dan Menteri. Kalau diukur dgn timbangan, takutnya kalian sebagai murid gak sebanding dan jauh lebih kecil dari jumlah ketakutan orang2 tsb di atas. Jadi, mereka yang akan lebih pro-aktif membuat bagaimana pun cara agar murid naik kelas dan lulus, termasuk dengan menekan guru. Kamu yang masih menjadi murid sekolah santai aja jo!

#7
Jaman sekarang guru sama sekali gak bisa "mencolek" murid yang melanggar atau kurang ajar. Padahal hukuman fisik merupakan salah satu metode tertua dalam mendidik. Bisa jadi, murid sekarang tidak akan pernah bisa dididik menjadi manusia seutuhnya.

#8
Kalau ada guru yang korupsi pastilah dia oknum. Kalau ada PNS yang tidak korupsi pastilah dia oknum. Kalau guru PNS? Jawablah sendiri.

#9
Oh Lord, make me easy to teach (and to learn) and make my students easy to learn.

Friday, November 18, 2011

air mata dan hujan


dalam hujan
air mata tak guna lagi

linangan air mata tak sepadan
hujan yang membasuh wajah

sedih luruh dalam setiap tetesnya
senang hanyut dalam gulungan arusnya

dukamu duka alam semesta punah
saat asam menjelma hujan
dan bumi menyambut dengan gedung-gedung dan aspal
mementahkan semua berkah

sukamu ribuan benih pohon tumbuh
bebek dan kerbau berdiam dalam kubangan
anak-anak kuyup dalam kesenangan
menikmati semua berkah

air matamu adalah hujan semesta
jangan buat alam menangis terus
jangan tutupi hatimu

Wednesday, November 9, 2011

Cahaya di atas cahaya


Iman itu cahaya
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).
(QS. Al Baqarah (2) : 257)

Ilmu itu cahaya
“Ilmu itu bukanlah dengan membanyakkan riwayat, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang Allah letakkan di dalam hati.”
(Imam Malik)

Muhammad adalah cahaya
"Sesungguhnya telah datang kepadamu (Muhammad) cahaya dari Allah dan kitab yg menerangkan.”
(QS. Al Maidah:15)

Al-Qur'an adalah cahaya
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an).
(QS. An Nisaa' [4]:174)

Malaikat berasal dari cahaya
"Malaikat telah diciptakan dari cahaya"
(HR. Muslim)

Tuhan itu Cahaya
One of the Great Names of Allāh is An-Nūr: (The Light).
(HR. Bukhori)

Manusia?
للهم اجعل في قلبي نورا، فيلسانى نورا، وفي سمعى نورا، وفي بصري نورا، ومن فوقي نورا، ومن تحتى نورا، وعن ىمىنى نورا، اللهم اعطنى
”Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di mataku, cahaya dari belakangku, cahaya dari mukaku, cahaya dari atasku dan cahaya dari bawahku. Ya Allah, berikanlah aku cahaya”
( HR. Bukhari Muslim, shahih )

Sunday, November 6, 2011

Semangat Qurban


Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.. wa lillahilham.


Jauh sebelum peristiwa kurban yang dilakukan oleh kekasih Allah, Ibrahim as. terhadap putranya Ismail, anak semata wayang yang selama ini dirindukan beliau. Perintah untuk berkurban dalam skala yang lebih sulit (baca: menyeramkan) pernah diperintahkan Allah kepada ummat nabi Musa as. Dalam surat Al-Baqarah ayat 54 diterangkan:
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." 
Peristiwa ini terjadi saat Nabi Musa as setelah dari kepergiaannya, beliau pulang menemui ummatnya. Tak dinyana, beliau menemui ummatnya tersebut sedang menyembah berhala sapi betina buatan mereka sendiri. Sebagai sebuah jalan kembali (taubat) mereka diperintahkan Allah swt. untuk membunuh diri mereka sendiri.
Masuk kepada zaman nabi Muhammad saw. perintah kurban menurut terjadinya drama kurban Ismail yang telah ditukar oleh Allah swt dengan qibas atau hewan ternak. Ummat Muhammad hanya perlu mengikuti ujung dari peristiwa kurban yakni penyembelihan hewan ternak tanpa perlu berdramatisasi menguji penyerahan diri dengan mengorbankan anak. Namun demikian, hendaknya situasi kepasrahan total yang dilakukan Ibrahim as dan anaknya Ismail dapat menjadi renungan.

Semangat Qurban
Merenungkan perintah pengorbanan yang terjadi pada dua nabi sebelum nabi Muhammad saw. yakni pada  zaman Nabi Musa as dengan perintah kurban (baca: taubat) dengan mempersembahkan diri sendiri, kemudian ke zaman nabi Ibrahim dengan dramatisasi kurban dengan mempersembahkan harta yang paling dicinta, anak. kurban yang kita lakukan harus dimaknai secara mendalam.
Qurban bukan hanya salah satu cara berinfaq orang berkemampuan kepada orang yang membutuhkan namun qurban juga harus dimaknai sebagai sebuah simbol penyerahan diri (salvation) sepenuhnya kepada Allah swt. Menundukkan hawa nafsu, ego, dan kebanggaan dihadapan Allah.
Kita seharusnya membawa makna kurban kepada situasi membunuh diri kita sendiri untuk dipersembahkan kepada Allah, sebagaimana perintah Allah ummat Musa as untuk bertobat. Kita juga mesti memaknainya sebagai upaya melepaskan segala keterikatan diri kita terhadap dunia dan menyerahkannya kepada Allah, sebagaimana Ibrahim as merelakan putranya Ismail.

Mutuu qabla an tamutuu / matilah kamu sebelum kamu mati
Saat nanti kita melihat hewan kurban kita disembelih, berkatalah dalam hati, "ya allah kukorbankan diriku kepada-Mu". Saat kita mati di dunia ini, sesungguhnya kita hanya terbangun kepada dunia yang sesungguhnya. Saat kita mampu menyerahkan diri kita kepada Allah, disitulah letak kehidupan sebenar akan kita rasakan.

Inna lillah wa inna ilaihi rojiun.
Wallahua'lam