KH. Siradjuddin Abbas, di kalangan santri beliau dikenal sebagai Kyai yang menulis kitab I'tiqad Ahlussunnah Waljamaah. Di luar kalangan santri, jauh lebih banyak yang tidak mengenal sosok itu. Padahal, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Ali Sastroamijojo I. Dan beliau yang mendorong Soekarno untuk membentuk Organisasi Indonesia untuk Setiakawan Asia-Afrika (OISRAA) pada 1960.
Perjalanan Menuntut Illmu
Buya Siraj (Bukit Tinggi, 20 Mei 1905) lahir di lingkungan keluarga yang 'alim agama. Ilmu dasar Al-Quran dipelajarinya dari Sang Ibu, Ramalat binti Jai Bengkawas, sampai usia 13 tahun. Pendalaman kitab-kitab arab diberikan oleh Bapaknya yang seorang Qadhi, Syekh Abbas bin Abdi Wahab bin Abdul Hakim Ladang Lawas. Dan seperti tradisi penuntut ilmu lainnya, beliau terus berpindah dari satu guru ke guru lain untuk mempelajari agama dengan mendalam.
Pada tahun 1927 hingga 1933, beliau belajar di Mekkah dengan beberapa syaikh berikut:
- Syeikh Sa'id Yamani, Mufti Mazhab Syafi'i ketika itu, kitab yang dipelajari adalah Kitab Mahalli, merupakan kitab fiqih Mazhab Syafi'i.
- Syeikh Husein al Hanafi, Mufti Mazhab Hanafi ketika itu, kitab yang dipelajari adalah Kitab Shahih Bukhari (Hadits).
- Syeikh Ali al Maliki, Mufti Mazhab Maliki ketika itu, kitab yang dipelajari adalah Kitab Al Furuq, merupakan kitab (Ushul Fiqih).
- Syeikh Umar Hamdan, seorang ulama Mazhab Maliki, dengan ia mempelajari Kitab Al Muwatta Malik, karya Imam Malik.
Terjun ke Politik
Sekembalinya beliau ke kampung, KH. Siradjuddin bergabung dengan organisasi dakwah bernama Persatuan Tarbiyah Indonesia, organisasi keagamaan satu-satunya di Bukit Tinggi. Dengan keluasan ilmu dan wawasannya, tidak membutuhkan waktu lama bagi KH Siradjuddin untuk ditunjuk sebagai Ketua Umum organisasi tersebut pada Kongres III (1936).
Menyambut Maklumat No.X/1945 yang dikeluarkan oleh Wakil Presiden M. Hatta untuk menghimbau masyarakat membentuk partai politik, KH. Siradjuddin mendorong PTI untuk mengubah diri menjadi partai politik namun tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga dakwah dan pendidikan. Desember 1945, PTI resmi mejadi Partai Islam Tarbiyah Indonesia (PI Perti).
Jabatan politik yang pernah diembannya adalah DPRD,DPR RIS, DPRS, DPR GR dan terakhir Menteri Negara Kesejahteraan Umum dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo I dengan masa bakti dari tanggal 30 Juli 1953 sampai 12 Agustus 1955
Penulis Kitab
KH. Siradjuddin Abbas banyak menulis kitab yang menerangkan akidah dan fiqh ahlussunnah waljamaah. Kitabnya I`tiqad Ahlussunnah wal jamaah telah dikenal di pesantren-pesantren di serantau Melayu, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Namun ada cerita menarik dari penerbitan buku beliau tersebut. Kali pertama buku Itiqad Aswaja dan Sejarah Madzhab Syafii terbit, beliau harus menjual rumahnya dulu di Jln.Dempo kemudian pindah ke Jln.Tebet Barat kecil.
Kitab-kitab beliau di antaranya:
- I`tiqad Ahlussunnah wal jamaah. Sebuah buku yang berisi tentang faham Ahlussunnah dan beberapa firqah-firqah lainnya.
- Sejarah dan Keagungan Madzhab Syafi'i
- Thabaqatusy Syafi`iyah (Ulama Syafii dan Kitabnya dari Abad ke Abad)
- 40 Masalah Agama Sebuah buku yang terdiri dari empat jilid menjelaskan 40 macam masalah agama yang sedang berkembang dewasa itu. Dalam buku ini beliau juga menerangkan tentang gerakan modernisasi agama oleh orang-orang yang ingin memperbarui Islam dengan paham mereka. Beberapa tokoh yang beliau masukkan kedalam golongan ini antara lain Ibnu Taymiyah, Muhammad Abduh, Muhammad bin Abdul Wahab (pendiri Wahabi), Mirza Ghulam Ahmad, Mustafa Kemal At-Turk dan juga presiden RI pertama Soekarno.
- Kumpulan soal-jawab keaagamaan (sebuah buku berisi jawaban-jawaban dari beberapa pertanyaan seputar agama)
- Kitab Fiqh Ringkas
- Sorotan atas terjemahan Al Quran oleh HB.Jassin
- Sirajur Munir (Fiqh 2 jilid)
- Bidayatul Balaghah (Bayan)
- Khulasah Tarikh Islam
- Ilmul Insya` 1jilid
- Sirajul bayan fi Fahrasatil Ayatil Al quran
- Ilmun Nafs 1 jilid
Wafat
Buya Siraj wafat tanggal 23 ramadhan 1400 H atau 5 agustus 1980 setelah beberapa hari dirawat di RS Cipto Mangunkusumo lantaran serangan jantung. Saat pemakaman tampak perhatian warga Tarbiyah begitu besar. Jasad beliau dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Beliau meninggalkan seorang istri dan dua anak, Sofyan (almarhum) dan Fuadi.
Semoga ilmu dan amal beliau diterima di sisi Allah SWT. Lahum alfatihah...
Sumber ringkasan dengan penambahan secukupnya di: http://mursyidali.blogspot.com/2009/12/profil-khsirajuddin-abbas.html
No comments:
Post a Comment