Kontrasnya, banyak bilang kalau kefakiran lebih dekat kekafiran. Terus dengan dalil ini dia mencari kekayaan yang banyak.
Apa karena memang orang Islam kebanyakan orang miskin!
Kalau mau dibilang bahwa orang Islam lebih banyak orang miskinnya.
Kontrasnya, zaman khalifah yang udah pernah jalan 1000 tahun kegemilangan, banyak dibilang sebagai peradaban termegah, yang artinya orang miskin di dunia yang ada waktu itu lebih banyak ada di belahan dunia atau peradaban lain. (dark ages, raja-raja eropa yang menindas rakyat lalu timbul mitos kepahlawanan seperti Robinhood)!
Kontrasnya, banyak banget di sekitar orang miskin juga tidak sholat, tidak peduli sama agama?
Pastinya mereka peduli pada hidup mereka, anak-anak mereka, dan mereka terus berjuang untuk hidup. Orang miskin gimana mau sholat, istirahat buat bersihkan badan saja tidak bisa. Masjid-masjid hanya menyediakan keran dan saluran air, tanpa MCK yang cukup.
Gimana kalo orang yang kaya!
Gw pikir yang membuat mereka terjebak dalam kubangan neraka, sikap sok tau.
Sok tau abis orang kaya!!!!!
Seolah-olah tindakan mereka selama ini—yang telah membuat mereka kaya—benar-benar telah membuat mereka mulia. Semua orang harus tunduk terhadap perkataannya, cuma dia yang benar. Sepeda mesti menyingkir dari jalan mobilnya.
Entah dia sholat, entah dia beragama, tapi kalau orang kaya masih merasa menjadi tuhan, pergi aja lo ke laut!
Tokek.. tokek..
[posting pindahan dari blog lama, 20 Agustus '07 ]
No comments:
Post a Comment