Agama merupakan pondasi utama dalam sebuah bangunan Peradaban. Aksioma ini sejalan dengan banyak pendapat para cendikiawan dan ahli pikir di barat maupun timur. sebut saja Arnold Toynbee, Bernard Lewis, Samuel P. Hungtinton, Abu al-A'la al-Maududi, Muhammad Abduh, dll. Dalam agama ada seperangkat asumsi dasar yang melandasi cara seseorang memandang seperti tentang Kebenaran, Tuhan, Dirinya (manusia), Ilmu, dan Kebajikan. Menurut Christopher Dawson (1925) "The Great Religions are the foundation on which the great civilizations rest". Kejayaan peradaban Islam lahir dari pemahaman ummat Islam yang benar atas agama.
Oleh itu, S.M. Naquib Al-Attas, seorang sarjana muslim melayu, merumuskan bahwa sebab utama mundurnya Peradaban Islam adalah karena terjadinya kerusakan ilmu di kalangan ummat Islam. Kerusakan ilmu menyebabkan hilangnya adab, adab adalah pengenalan (dan pengakuan) tempat yang tepat atas sesuatu. Contohnya adab berpakaian, adab sholat, lebih luas bagaimana kedudukan isteri terhadap suami, bagaimana adab mahasiswa terhadap dosen, bagaimana seharusnya pemerintah (umara) menempatkan ulama, bagaimana seharusnya manusia memandang alam. Maka kemudian adab sangat erat kaitannya dengan keadilan. tanpa adab tak akan ada keadilan. Dan tidak akan ada adab tanpa adanya ilmu yang benar.
DISC sebagai kelompok kajian yang lahir untuk menggali ilmu warisan peradaban Islam menyajikan kepada mahasiswa UI Kuliah (nonformal) Peradaban Islam. Kuliah ini akan memberikan penjelasan pandangan hidup (worldview) berasaskan wahyu, alQur'an dan Sunnah, sebagai pondasi dasar (basic asumption) bangunan Ilmu atau bagaimana kita berpikir dan memandang sesuatu perkara. Kuliah ini penting untuk semua mahasiswa yang peduli atas pengembangan berbagai disiplin Ilmu berdasarkan Islam di Perguruan Tinggi.