Sunday, December 19, 2010

Memandang Langit Lurus

Kalau saja mata manusia bisa menangkap cahaya sejauh cahaya itu memantul 1x10" km, bisakah kita melihat bagian belakang kepala kita sendiri?

Jawabnya, tidak.

Cahaya saat dia keluar dari sumbernya, dia memancar tegak lurus terus sampai lenyap. Jika bertemu halangan dia akan memantul dgn sudut yg sama saat datang.
Dan karena bumi itu bulat maka cahaya di satu titik bumi tidak dapat bergerak mengelilingi bumi, dia akan terus lurus ke langit sisi luar bumi.

Sebagaimana cahaya, pandangan-sejauh sehebat apapun-tidak dapat melihat sisi belakang dirinya.
Itulah makanya saat saya berdiri tegak lurus dr tempat saya di sekian ketinggian di kaki gunung salak, saya menemui langit tepat di depan hidung.


Coretan ini menyisakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
~ bagaimana cahaya diciptakan?
~ bagaimana cahaya hilang?
~ apa bentuk/zat dari cahaya?

Friday, December 17, 2010

Tak Kurang Apa Pun

Allah memberiku makan setiap hari, tapi aku masih resah soal rasa.

Satu dua gadis ada juga menyapaku hangat, tapi aku masih resah dlm cinta.

Kawan murid dan ustadz hebat-hebat ilmu agamanya, tapi aku masih bingung untuk bertanya.

Buku, waktu, guru, semua tersedia, tapi aku masih saja sulit untuk belajar.

Ya Allah.. Mana mata bisul yg harus kupecahkan agar segala kenyerian dan ketersumbatan terbuka.