Monday, April 21, 2008

Pluralisme a la Syiah atau Kang Jalal?


Tanggal 27 Juli lalu, bertempat di gedung ICC (Islamic Cultural Center) Jamaah IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) alias Ijabiyuun. Mengadakan acara 'Peringatan Milad Imam Ali as'. yang dirangkai dengan hari jadi ijabi ke-7.

Kehadiran saya di sana sebenarnya secara tidak sengaja. Awal datang dengan niat untuk menghadiri bedah buku ’Mendahulukan Akhlak diatas Fiqh’ Karangan Kang Jalal, karena memang hanya info ini yg saya terima. Sosok beliau sebagai professor telah lama menarik minat saya untuk dapat mendengar kuliahnya. Pantang Pulang Sebelum Padam, saya mengikuti semua rangkaian acara tersebut.

Pertama lihat backdrop panggung dah sangat membuat saya geli, tersenyum nyinyir. What in the hell am I? ada 7 bangun segi enam menyusun seperti sarang lebah. terdapat di setiap segi enam gambar-2 rumah Ibadah setiap agama yang ada di dunia. Dan diatas semua agama-agama terdapat Garuda pancasila.

Agama yang sudah sejak ribuan tahun lalu turun ke bumi mesti tunduk dengan Pancasila? Kacau bener nih backdrop!!

Ka'bah sebagai pusat dikelilingi oleh enam gambar rumah ibadah agama lain. Budha, Katolik, Hindu, Tao, ALiran kepercayaan kpd Tuhan YME, Protestan.

Yang sekarang mengawang dalam pikir saya, apakah teologi Syiah memang mengajarkan pluralisme? Ataukah ini hanya bualan Jalaluddin Rakhmat yang menggembalakan ummat bodoh menuju tambah bodoh?

Konon di Indonesia itu ada dua aliran syiah, Ijabi dan al Jawad. Ijabi mencoba menyusup ke tengah-tengah masyarakat dengan melakukan taqiyah mengusung pluralisme untuk dapat menarik simpati pemerintah dan masyarakat. Al-Jawad, baru kata teman, mengusung fundamentalisme Syiah Iran, menentang hegemoni Amerika dan menolak pluralisme agama.

Tapi su’udzhon gw, ’wah ini mah cuma dua jala yang bekerja sama untuk dapat menangkap lebih banyak ikan-ikan tersesat!’

[posting pindahan dari blog lama, 04 Agustus '07 ]

No comments: