Friday, December 9, 2011

Kronologi Pencurian Netbook

Selasa, 6 Desember 2011
# Dzuhur
Saya mengadu kepada teknisi Telkom STO. Kalapanunggal tentang internet sekolah yang belum juga diperbaiki sejak Sabtu. Balasan teknisi tersebut, “Maaf Ustadz, internet se-Jayanegara mati karena kabelnya dicuri orang.” "Astaghfirullah.." dalam hati saya.

# Ba’da Ashar
Setelah sholat dan mengaji, saya berniat untuk olahraga.Tapi sebelumnya, saya harus beli air galon dulu untuk minum pas adzan maghrib nanti. Karena warung tempat penukaran galon tutup, saya terpaksa menghemat air dalam tubuh dengan tidak jadi melakukan olahraga. Saya isi kegiatan sore dengan nonton film “Rango”.

# Adzan Maghrib
Kumandang adzan dari berbagai mesjid mulai bergema. Saya pun terpaksa menghentikan sementara film yang belum habis diputar. Berbuka dengan ta’jil dan siap-siap ke mesjid. Terdengar iqomat, saya pun bergegas ke mesjid. Netbook masih dalam keadaan menyala.

# Ba’da Maghrib
Selepas ba’diyah, saya segera balik ke kamar. Estimasi keberadaan saya di mesjid hanya sekitar 15-20 menit. Sampai kamar, saya langsung ke toilet tanpa memeriksa keberadaan netbook. Selesai urusan belakang, saya mencari netbook, ternyata sudah raib. Segera saya mengajak santri yang sedang harits untuk keliling pondok dan menanyakan warga sekitar yang berada di pintu-pintu akses Pondok.

# Mencuri Netbook
Netbook yang hilang adalah Netbook 10” hitam bermerk HP 210 dengan HDD 250 Gb dan memori 1Gb. Satu tas sofcase netbook berwarna belang hitam-putih dan kabel charger netbooknya. Dalam softcase terdapat pulpen dan uang rp. 50.000

# Kondisi Kamar
Kamar saya yang dekat dengan aktivitas santri (dapur dan tempat makan) dan sering dipakai ustadz pengabdian untuk istirahat nonton tv, memang terbiasa tidak terkunci. Keadaan kamar saat kejadian seperti gambar di bawah,


Dekat meja kecil netbook terdapat kamera digital tergeletak di bawah lantai dekatnya. Di depan pintu kamar terdapat lemari yang di atasnya baru saja saya taruh – untuk sementara – uang bayaran santri sebesar 200 ribuan. Juga terdapat HP esia yang terletak di atas lemari berdampingannya. Ke semua barang tersebut (Digicam, Uang, dan HP) aman tidak diambil oleh si pencuri laptop. Di samping laptop juga ada flashdisk 2Gb.

# Keadaan Sekitar
Dua harits dapur yang sedang bertugas memang mendengar suara dari dalam kamar namun mereka mengira di kamar tersebut ada saya atau salah satu ustadz khidmah di sana. Pintu keluar terdekat dari kamar adalah pintu kecil depan rumah Ust. Saelani. Sebelah kanan pintu tersebut berdempetan dengan rumah Bu Lala dan sebelah kiri adaada jalan kecil menuju sawah atau kali, baru kemudian rumah dengan kolam ikan. Pintu akses ke dua adalah lewat pintu depan berhadapan dengan pos ojek.

Setelah kejadian, warga yang sedang ngeriung dekat kolam renang mengaku tidak melihat orang masuk-keluar ke pondok saat maghrib. Ada dua warga di pos ojek berusia belia (kelas 5 SD dan 2 SMP) mengaku melihat ada dua orang berambut pendek yang masuk ke Pondok. Satu orang berpostur tinggi dan satu lagi berpostur pendek. Kira-kira hanya 10 menit mereka masuk kemudian keluar lagi ke arah Cimanggu.

# Tanda tanya
Mencermati pelaku yang sempat menggulung kabel charger dan mencari tas netbook untuk diambil serta, dan melihat kondisi kamar dengan uang, hp, dan kamera tergeletak di lantai dan atas lemari. Membuat saya curiga tentang motif pelaku? Apa ini sekedar kesempatan yang diambil pencuri atau ada maksud lain dari tindakannya?

# Aneh
Ahh,, hidup di atas gunung ternyata bukan hanya soal keanehan melihat hal-hal ghoib, namun juga keanehan perilaku masyarakat kita sendiri yang suka mencuri dan merusak fasilitas umum.

No comments: