Sunday, March 14, 2010

Musik Angin Malam

 Awal dari akhir pekan ini saya lewati dengan menyenangkan. Awal dari akhir pekan itu kira-kira selesai jam kantor di hari jumat. Walaupun saya juga bukan orang kantoran. Tapi biarlah saya sebut awal akhir pekan itu di hari jumat ba'da maghrib, selepas rapat, rapat, dan mungkin latihan.

Keluar dari ruang sekretariat menuju rumah tempat bermalam secara sah dan formal pukul 10.30an, gak tau pasti menit ke berapa. Sampai di depan halaman depan FH, tepat dihadapan patung Mas Djoko, ada suara deru hentakan musik dari arah Lapangan Parkir Fisip. Lihat gak gak lihat, akhirnya diputuskan lihat.

Sampailah di sumber deru musik tersebut. Anjriiitt!! Panggung musiknya besar juga! Saya lihat cukup banyak orang di sana, tapi bukan karena banyak orangnya yang membuat saya mampir tapi musik rock yang berhentak yang membuat gw ingin lihat dan menikmati.  Sekilas berkeliling, waktu sudah menunjukkan pukul 10.53. Sepertinya bayar, terlihat dari lingkungan parkir yang ditutup pagar, tapi what the hell-lah, saya masuk lewat pintu karcis depan. Sudah malam, Gratis.

Dari dalam sana, panggung yang cukup besar lengkap dengan lampu pencahayaan yang gemerlap, kelap-kelip persis seperti lampu lalu linta lengkap dengan sirene mobil pak polisi, ambulan dan belambir. Go go sing. Acara sedang berada di puncaknya. Baguslah bisa menikmati  yang keren-kerennya saja.

Superglad band yang baru saya kenal malam itu berhasil membawa penonton ratusan orang untuk melompat-lompat. Kalau saya cukup mengangguk-angguk saja, dan tepuk tangan apresiasi. "Satukanlah Cinta Kita" ini yang paling saya nikmati. Setelah mereka, tampil ecoutez. Cuma liat sekali lagu setelah itu pulang, melihat jazz main, seperti melihat orang sesak napas.

Ada yang menarik dari para penonton konser. Mereka, mahasiswa UI, begitu ekspresif dalam pacaran. Tangan melingkar di pinggang, sesekali berbisik berciuman. Brengsek! Kenapa mereka tidak menikmati musik dan malam dengan sikap yang normal? normal mengikuti hentakan musik, normal menikmati malam, dan normal dalam berhubungan.

Pukul 11-an beranjak pergi ke Kober lewat stasiun UI. Anjrit! gelap betul area hutan/taman antara lapangan parkir fisip dengan stasiun UI, mana pohonnya tinggi-tinggi. Betul-betul area yang pas untuk pengambilan adegan kriminal.

Sudahlah, sekarang tinggal saya sendiri di jalan sepi lenteng agung - setu babakan. Berjalan pelan sambil menikmati musik angin malam.

No comments: