Wednesday, March 7, 2012

Arti Nama

Saat menonton pertandingan Indonesia vs Singapura (4/03/12) dalam kejuaraan Hassanal Bolkiah Thropy di Brunei Darussalam, saya melihat papan iklan sebuah bank bernama Baiduri Bank. Baiduri, mirip dengan baizuri, membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang nama dari Baiduri tersebut.

Selidik punya selidik, ternyata Baiduri adalah nama yang jamak di alam melayu. Banyak orang-orang melayu (khususnya Malaysia) menggunakan nama tersebut. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdapat kosa kata tersebut,
Baiduri : bai-du-ri batu permata yg berwarna dan banyak macamnya spt -- bulan, -- pandan, -- sepah.

Selama ini saya terlewat untuk mencari makna nama belakang saya dengan mengganti z dengan d. Saya pikir nama saya diambil dari Baidhowi (Imam Baidhowi) atau Baizura (ingat penyanyi Ning Baizura), atau saya pikir nama saya adalah hasil "modernisasi" dari Bajuri, berhubung Ibu saya berasal dari Betawi Kota (Senayan).

Kalau nama depan saya, Reza, merupakan serapan dari persia yang banyak menggunakan nama Reza. Reza diambil dari kata Ridho. Konon orang Iran mengucapkan huruf dho dengan Za. Di Iran ada banyak orang menggunakan nama Reza dan nama Reza paling terkenal di Iran adalah tentu saja Imam Ali Reza rahimahullah atau Imam Ali Ridho, satu dari 12 imam Syiah yang suci. Beliau mungkin diangkat oleh kaum syiah sebagai Imam mereka, namun beliau tetaplah ulama zuriyah keluarga Nabi Muhammad saw dan ulama Sunni yang dijunjung keilmuaan dan kehormatannya. Shallallah ala Sayyidana Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi.

Kebetulan atau tidak beberapa bulan lalu saya sempat dekat dengan orang bernama Galuh yang dalam bahasa Jawa berarti batu permata atau mutu manikam. Sayang kami tidak berjodoh. Semoga Allah menggantikannya dengan yang lebih baik. There's no such thing as coincedence.

Syukur alhamdulillah sekarang lengkap pemaknaan dari nama lengkap saya, Reza Baizuri, permata keridhoan. Mestilah saya menjadi hamba Allah yang mempunyai keutamaan akhlak berupa ridho, kerelaan terhadap apa yang telah Dia gariskan. Wallahu a'lam.

Destiny is the prison and chain of the ignorant. Understand that destiny like the water of the Nile: Water before the faithful, blood before the unbeliever.
- Sir Moh. Iqbal rahimahullah -


No comments: